Pada postingan saya sebelumnya, saya menulis artikel tentang Syam Snapy dan kali ini saya akan menulis artikel tentang mbah gendeng bikin kartu nama pada Syam Snapy, selamat membacanya dan ingat ini hanya dongeng saja dan jangan dianggap serius bagi yang membacanya.
Mbah gendeng adalah seorang pengusaha yang sukses di bidang sertifikasi perangkat telekomunikasi, dia mempunyai empat buah toko grosir perangkat telekmunikasi di setiap sudut kota Jakarta. Diantaranya di Jakarta Utara, Jakata Selatan, Jakarta Timur dan terakhir di Jakarta Barat.
Selain itu dia juga mempunyai perusahaan jasa dengan nama Jasa Kepengurusan Sertifikasi Perangkat Telekomunikasi/Type Approval. Jadi kalau mbah gendeng mau menyertifikasi perangkat telekomunikasi miliknya, dia hanya menyuruh karyawannya yang bergerak dibidang jasa kepengurusan sertifikasi perangkat telekomunikasi/type approval miliknya.
Terus ngapai mbah gendeng bikin kartu nama? Karena kartu nama mbah gendeng yang lama sudah jelak tampilannya dan alamat website mbah gendeng sudah berubah jadi dia bikin kartu nama yang baru. Malu dong... Masa pengusaha kartu namanya jelek dan alamat websitenya tidak sesuai dengan kartu namanya, bisa diketawain kliennya dong....
Tapi menurut informasi yang saya terima dari hasil pencarian dimesin pencari google katanya mbah gendeng punya cucu sableng apa benar itu? Ya memang benar itu dan dulunya mbah gendeng sendiri juga sableng seperti cucunya, orang konon katanya cucunya itu mengikuti tingkah lakunya mbah gendeng sendiri kok.
Kok mbah gendeng bisa berubah kaya gitu, kenapa kira-kira ya? Menurut informasi yang saya terima dari teman-teman terdekatnya mbah gendeng, katanya mbah gendeng sekarang sedang jatuh cinta lagi sama seorang duda beranak satu yang berasal dari desa sebelah tempat mbah gendeng tinggal. Sehingga sekarang mbah gendeng berusaha berubah sekuat tenaganya dan bekerja keras untuk mendapatkan modal untuk nikah, kerja keras adalah energi kita untuk mendapatkan penghasilan yang lebih banyak buat modal kawin, begitu prinsip mbah gendeng sekarang.
Memang sih kedengarannya agak aneh diteleinga kita tentang prinsip mbah gendeng, namun gak ada salahnya kan berusaha untik mendapatkan modal untuk kawin? Heheheh... Biasanya hal tersebut dilakukan oleh sepasang anak muda yang mau menikah, hal ini malah dilakukan oleh nenek-nenek yang umurnya sudah mencapai sekitar 70 tahunan. Dan biasanya yang berusaha dengan keras untuk mendapatkan modal untuk nikah itu calon suaminya bikan dari pihak perempuannya, kok ini malah mbah gendeng sendiri yang kerja keras bukan suaminya, kenapa ya?
Karena yang suka duluan itu mbah gendeng bukan duda anak satu tersebut, siduda mengajukan persyaratan kepada mbah gendeng bahwa dia mau menjadi suami mbah gendeng kalau dia diberikan mobil BMW dan satu buah rumah mewah dikawasan pondok indah jakarta selatan. Busyet... Mater banget tu duda, tapi mbah gendeng menyetujinya dan dalam perkiraan mbah gendeng paling sekitar 3 bulanan dia sudah dapat modal untuk membeli semua persyaratan yang di ajukan duda tersebut beserta modal mbah gendeng untuk kawin nanti.
Wah... kalau begitu mbah gendeng merupakan pengusaha yang sukses ya, bayangkan saja dalam waktu tiga bulan dia bisa mengumpulkan dana yang cukup banyak sekali tentunya, oiya ngomong-ngomong siapa nama calon suaminya mbah gendeng itu? Menurut informasi dari para tetangga mbah gendeng, calon suami mbah gendeng bernama Joko gemblung yang asli keturunan dari tanah Jawa, mbah gendeng sendiri aslinya juga dari Jawa kok, konon ceritanya.
Joko gemblung, gemblung kan artinya gendeng juga atau gila ya cocok lah sama mbah gendeng, dan rencananya pada tiga bulan kedepan mereka akan melangsungkan pernikahan di Bali dengan menyewa satu buah hotel ternama untuk semua para tamu undangannya, kayaknya mbah gendeng sudah gak tahan lagi pingin melangsungkan pernikahan dengan pangerannya yaitu Pangeran pujaannya Joko Gemblung, heheheh.....
Mbah gendeng adalah seorang pengusaha yang sukses di bidang sertifikasi perangkat telekomunikasi, dia mempunyai empat buah toko grosir perangkat telekmunikasi di setiap sudut kota Jakarta. Diantaranya di Jakarta Utara, Jakata Selatan, Jakarta Timur dan terakhir di Jakarta Barat.
Selain itu dia juga mempunyai perusahaan jasa dengan nama Jasa Kepengurusan Sertifikasi Perangkat Telekomunikasi/Type Approval. Jadi kalau mbah gendeng mau menyertifikasi perangkat telekomunikasi miliknya, dia hanya menyuruh karyawannya yang bergerak dibidang jasa kepengurusan sertifikasi perangkat telekomunikasi/type approval miliknya.
Terus ngapai mbah gendeng bikin kartu nama? Karena kartu nama mbah gendeng yang lama sudah jelak tampilannya dan alamat website mbah gendeng sudah berubah jadi dia bikin kartu nama yang baru. Malu dong... Masa pengusaha kartu namanya jelek dan alamat websitenya tidak sesuai dengan kartu namanya, bisa diketawain kliennya dong....
Tapi menurut informasi yang saya terima dari hasil pencarian dimesin pencari google katanya mbah gendeng punya cucu sableng apa benar itu? Ya memang benar itu dan dulunya mbah gendeng sendiri juga sableng seperti cucunya, orang konon katanya cucunya itu mengikuti tingkah lakunya mbah gendeng sendiri kok.
Kok mbah gendeng bisa berubah kaya gitu, kenapa kira-kira ya? Menurut informasi yang saya terima dari teman-teman terdekatnya mbah gendeng, katanya mbah gendeng sekarang sedang jatuh cinta lagi sama seorang duda beranak satu yang berasal dari desa sebelah tempat mbah gendeng tinggal. Sehingga sekarang mbah gendeng berusaha berubah sekuat tenaganya dan bekerja keras untuk mendapatkan modal untuk nikah, kerja keras adalah energi kita untuk mendapatkan penghasilan yang lebih banyak buat modal kawin, begitu prinsip mbah gendeng sekarang.
Memang sih kedengarannya agak aneh diteleinga kita tentang prinsip mbah gendeng, namun gak ada salahnya kan berusaha untik mendapatkan modal untuk kawin? Heheheh... Biasanya hal tersebut dilakukan oleh sepasang anak muda yang mau menikah, hal ini malah dilakukan oleh nenek-nenek yang umurnya sudah mencapai sekitar 70 tahunan. Dan biasanya yang berusaha dengan keras untuk mendapatkan modal untuk nikah itu calon suaminya bikan dari pihak perempuannya, kok ini malah mbah gendeng sendiri yang kerja keras bukan suaminya, kenapa ya?
Karena yang suka duluan itu mbah gendeng bukan duda anak satu tersebut, siduda mengajukan persyaratan kepada mbah gendeng bahwa dia mau menjadi suami mbah gendeng kalau dia diberikan mobil BMW dan satu buah rumah mewah dikawasan pondok indah jakarta selatan. Busyet... Mater banget tu duda, tapi mbah gendeng menyetujinya dan dalam perkiraan mbah gendeng paling sekitar 3 bulanan dia sudah dapat modal untuk membeli semua persyaratan yang di ajukan duda tersebut beserta modal mbah gendeng untuk kawin nanti.
Wah... kalau begitu mbah gendeng merupakan pengusaha yang sukses ya, bayangkan saja dalam waktu tiga bulan dia bisa mengumpulkan dana yang cukup banyak sekali tentunya, oiya ngomong-ngomong siapa nama calon suaminya mbah gendeng itu? Menurut informasi dari para tetangga mbah gendeng, calon suami mbah gendeng bernama Joko gemblung yang asli keturunan dari tanah Jawa, mbah gendeng sendiri aslinya juga dari Jawa kok, konon ceritanya.
Joko gemblung, gemblung kan artinya gendeng juga atau gila ya cocok lah sama mbah gendeng, dan rencananya pada tiga bulan kedepan mereka akan melangsungkan pernikahan di Bali dengan menyewa satu buah hotel ternama untuk semua para tamu undangannya, kayaknya mbah gendeng sudah gak tahan lagi pingin melangsungkan pernikahan dengan pangerannya yaitu Pangeran pujaannya Joko Gemblung, heheheh.....

0 komentar:
Posting Komentar