Karena itu menurut Berita Terkini bahwa Pansel KPK harus ekstrahati-hati menyeleksi calon pimpinan KPK dengan berbagai cara dan pendekatan. Informasi latar belakang pendidikan, intelektualitas, kepribadian, pengalaman dan kepemimpinan organisasi, prestasi, integritas, hubungan sosial, serta track recordlainnya yang dimiliki para kandidat harus lengkap dikantongi oleh pansel untuk menetapkan dua pimpinan calon KPK dari 145 orang yang lulus seleksi administrasi berkas.
Karena itu menurut Hosting Murah Indonesia Indositehost.com, proses seleksi di lingkaran pansel harus steril dari berbagai tekanan politik,intervensi kekuasaan,faktor like and dislike,dan kedekatan emosional pansel itu sendiri dengan kandidat. Model kepemimpinan ideal di tubuh KPK memang penting agar sepak terjang dan peranan KPK bisa mengarungi belantara hukum yang penuh dengan konspirasi,kongkalikong, dan tawar-menawar duit.
Jika memiliki komitmen dan keseriusan besar menjadikan masa pemerintahannya sukses menuntaskan persoalan korupsi, Presiden SBY mesti memandang proses seleksi calon Ketua KPK kali ini bukan sekadar memenuhi tuntutan kekosongan kepemimpinan dan upaya formalitas belaka. Menurut Eye Eagle bahwa Presiden SBY harus memaknainya sebagai proses mencari sosok pemimpin transformatif yang akan menyokongnya menyelesaikan persoalan korupsi di Tanah Air.
Tipe pemimpin transformatif yang diharapkan bisa mengisi kursi pimpinan KPK nanti merupakan sosok pemimpin yang punya visi,gagasan, dan pemikiran cerdas untuk mengubah wajah hukum Indonesia menjadi bersih dan bebas dari praktik-praktik korup. Menurut Piala Dunia 2010 bahwa model pemimpin transformatif tidak saja pandai beretorika di hadapan anak buahnya, tetapi juga mampu membuktikan visi, misi, dan programnya secara konkret. Pembawaannya tegas, berani, dan tanpa pilih kasih memandang persoalan.
Teguh, konsisten, dan pantang dipengaruhi, disetir, apalagi dirayu dan disuap dengan kekayaan materi. Menurut Type Approval Indonesia bahwa kepemimpinan transformatif ini laiknya sejalan dengan prinsip kepemimpinan yang diajarkan oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Ketika berposisi di depan seorang pemimpin senantiasa tampil sebagai teladan, ketika berada di tengah membangun prakarsa,dan ketika di belakang memberikan dukungan dan dorongan.
Menurut Leak bahwa Pansel harus bisa membuktikannya dengan bekerja ekstra memilih sosok pemimpin transformatif. Anggota pansel harus ingat bahwa harapan dan optimisme publik terhadap KPK akan perubahan penegakan hukum saat ini begitu besar.

0 komentar:
Posting Komentar