Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Prof Badia Perizade secara resmi mengukuhkan Prof Erika Buchari sebagai guru besar tetap dalam bidang Ilmu Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Unsri, Kamis (3/3). Kegiatan Rapat Khusus Terbuka Senat tersebut dipusatkan di Gedung Serbaguna Program PascasarjanaUnsri,BukitBesar, Palembang. Prof Erika Buchari tercatat sebagai guru besar ke-58 Unsri, ke-8 di Fakultas Teknik. Bahkan, melalui orasi ilmiahnya yang berjudul “Peranan Transportasi Multimoda dalam Peningkatan Pelayanan Transportasi”, alumnus City University London ini berhasil menjadi guru besar pertama dan satu-satunya di bidang transportasi pada lingkungan Unsri.
“Sebelumnya Unsri telah memiliki 61 guru besar. Namun, tiga orang di antaranya telah memasuki masa pensiun,” ujar Badia saat menyampaikan sambutan Rapat Khusus Terbuka Senat Unsri kemarin. Menurut Badia, jabatan guru besar merupakan puncak proses panjang karier akademik dalam pengembangan tridarma perguruan tinggi (PT). Dengan bertambahnya guru besar, diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi peningkatan mutu dan kemajuan Unsri ke depan.
“Penambahan guru besar ini patut disyukuri. Kami harap, dengan semakin banyaknya guru besar, mampu mempercepat pencapaian Unsri menuju world class university,” ujarnya. Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya, Erika menyoroti persoalan kemacetan di Kota Palembang akibat tidak seimbangnya pertumbuhan kendaraan bermotor dengan lebar ruas jalan. Untuk mengatasi hal tersebut, Kota Palembang sudah saatnya memiliki angkutan umum yang modern.
“Sistem angkutan yang cocok untuk kota ini adalah angkutan umum berupa kereta listrik dan Mass Rapid Transit (MRT) dalam Kota Palembang,” ujar wanita kelahiran Palembang, 30 Oktober 1960, ini. Konsep ini,lanjut Erika, seperti link (penghubung) yang melayani penumpang angkutan umum, khususnya dalam menghubungkan modamoda, seperti Bandara Sultan Mahmud Badruddin (SMB) II, Pelabuhan Boombaru, Stasiun kereta Api Kertapati, perumahan, guna menekan problema transportasi (kemacetan) yang kerap dialami kota-kota besar.
“Wacana MRT bagi Kota Palembang bukanlah suatu yang mustahil untuk diwujudkan. Terlebih, konsep ini mempunyai multiplier effect untuk pertumbuhan ekonomi di Palembang. Untuk itu, perlu disiapkan roadmap transportasi multimoda yang spesifik dalam mencapai peningkatan pelayanan transportasi,” pungkasnya. Demikian catatan online Leak tentang Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Prof Badia Perizade.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
7 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar