Bencana kebakaran hutan dan lahan dipastikan akan mengganggu iklim investasi di Sumsel. Sebab, jika terus dilanda bencana, investor tidak akan mau menanamkan investasinya. Pemerintah harus cepat mengambil sikap. Kalau ini cepat ditangani, investor tentu tidak akan ragu berin-vestasi calon investor membatalkan minatnya berinvestasi,” kata Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Sumsel Sumarjono Saragih kepada media kemarin. Menurut dia, lumrahnya para investor yang hendak berinvestasi akan mempertimbangkan kondisi lapangan serta perlindungan dari bencana yang diberikan pemda setempat bagi kelangsungan investasi mereka.
“Gara-gara ini bisa jadi ada 2–3 investor yang mundur.Makanya pemerintah harus mendorong ak-tivitas perkebunan itu normal kembali,”katanya. Selain berimbas buruk bagi investasi, musibah kabut asap diduga dapat melebar pada penurunan jumlah produksi di Sumsel jika tidak segera disikapi.
“Kami berpikir positif, kami yakin pemerintah dapat melakukan tugasnya, sebagai regulator kami yakin pemerintah bisa mengembalikan Sumsel sebagai tujuan investasi perkebunan,” ujarnya. Dia juga berpesan kepada pemerintah untuk menggiatkan program edukasi dan kontrol di lapisan tingkat bawah.
Sebab, tidak mungkin semuanya bisa terpantau oleh seorang gubernur sendiri. “Camat dan lurah masing-masing kabupaten/kota harus terlibat. Ini penting karena mereka memegang peranan yang cukup penting,”katanya. Sementara itu, untuk produksi CPO, tahun ini Gapki menargetkan bisa memproduksi sedikitnya 1,9 juta ton sampai akhir tahun.
Jumlah ini merupakan hasil produksi dari 450.000 hektare yang dikelola oleh 50 anggota Gapki yang terdaftar di Sumsel. Sebelumnya Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Sumsel Permana mengatakan tetap melakukan pemantauan dan pengawasan di masing-masing perkebunan di Sumsel. Termasuk meningkatkan jumlah petugas polisi kehutanan. “Lembaga Tanggap Bencana (Tagana) juga terus kita lakukan pelatihan.
Jadi sewaktu-waktu petugas bisa diturunkan ke lapangan,” katanya. Dia juga memastikan siap mengambil tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran hutan tersebut. “Bila perlu jika yang melakukan itu perusahaan itu sendiri, kita tidak segan-segan mencabut izinnya.Tujuan kita ingin memberikan efek jera bagi perusahaan itu sendiri,” katanya. Demikian catatan online Leak yang berjudul Bencana kebakaran hutan dan lahan.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
7 tahun yang lalu

0 komentar:
Posting Komentar