Home » » Nama MTs Hidayatul Mubtadi’in

Nama MTs Hidayatul Mubtadi’in

Written By Admin on Senin, 22 Juli 2002 | 23.36

Nama MTs Hidayatul Mubtadi’in tiba-tiba muncul dan menjadi perhatian luas dunia pendidikan. Betapa tidak, capaian hasil UN MTs ini rata-rata 35,44, mampu mengungguli seluruh MTs lainnya di Sumsel. Bahkan, menempatkannya pada posisi dua sekolah peraih nilai terbaik UN tingkat SLTP di bawah SMPN 6 Kayuagung. Untuk mencapai lokasi MTs Hidayatul Mubtadi’in yang beralamat di Desa Rantau Durian,Kecamatan Lempuing Jaya, bila melalui jalan darat dari ibu kota Kabupaten OKI, Kayuagung, jaraknya sekitar 84 km. Perjalanan pertama dari Kayuagung ke simpang Lubuk Seberuk sekitar 64 km melalui ruas jalintim.

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan melalui jalan perkebunan sawit dan karet yang penuh berlubang. Kalau musim hujan, jalan ini sangat sulit dilalui. Jarak Desa Rantau Durian dengan SMP terdekat sekitar 5 km dan kalau melanjutkan SMA lebih jauh lagi harus keluar Lubuk Seberuk.

Sementara, warga daerah ini sebagian besar warga adalah transmigrasi mandiri, yang waktu pertama membuka lahan tahun 1991 masih serba kekurangan. Atas kesadaran perlunya pendidikan yang memadai untuk anak-anak warga di Desa Rantau Durian dan sekitarnya, maka pada 1992 berdirilah Yayasan Hidayatul Mubtadi’in yang dipimpin Kyai M Nashiruddin Siroj S If.

Sekolah pertama yang didirikan dengan swadaya masyarakat di atas tanah wakaf, yakni MI, lalu tahun berikutnya MTS, diikuti MA, dan madrasah diniyah. Mengenai prestasi yang diraih,Kyai M Nashiruddin didampingi Kepala MTs Hidayatul Mubtadi’in mengaku hal itu tidak datang tiba-tiba, tetapi melalui proses yang sangat panjang. Bahkan, dia mengatakan, pada tahun lalu MTs-nya pernah tidak meluluskan 100% siswanya.

Atas kejadian tersebut, dia harus terjun langsung dan melakukan perombakan pada manajemen sekolah sampai ke tenaga pengajar. “Karena pengalaman pahit itu kita tidak ingin terulang, usaha maksimal dilakukan sampai kalau ada siswa yang masuk tanpa izin diberikan sangsi,”ungkapnya.

Sedangkan, khusus siswa MTS kelas IX, dia menuturkan, seusai jam belajar wajib, seminggu dua kali diberikan pelatihan membahas soal soal, les pelajaran tambahan, dan tryout sebanyak 4 kali sejak Januari hingga menjelang UN. Raihan UN ini tidak terlepas juga dari semangat guru mengajar yang luar biasa untuk mengabdi, meskipun hanya digaji sebesar Rp300.000–Rp400.000 per bulan.

“Saya mengambil tenaga pengajar ini dari Lampung atau orang di sekitar yang berpotensi dan tidak materialistis,” ujar Rois Syuriah PC NU Kabupaten OKI tersebut. Namun, dia mengaku, ke- 15 tenaga pengajar MTs yang semuanya honorer sudah memiliki penghasilan yang memadai untuk menutup penghidupannya sehari-hari.

Seperti contohnya, salah satu tenaga pengajar guru bahasa Inggris MTS dan MA bernama Ali Maksum,diambil dari lulusan SMK Pariwisata di Banyuwangi dan pernah bekerja di Bandara Ngurah Rai, Bali, yang telah bekerja selama tujuh tahun. “Alhamdulillah, setelah saya bujuk,dia mau ke sini dan mengajar di samping berkebun,”tuturnya.

Menyinggung soal bayaran, M Nashiruddin mengatakan, sejak adanya program sekolah gratis dan dana BOS, semua biaya pendidikan gratis, karena honor guru dan operasional sekolah dibiayai dengan dana BOS. Mengenai kebutuhan sekolah, dia mengatakan, telah memperoleh bantuan dana block grant dari pemerintah pusat tahun lalu, berupa ruangan kelas berikut mebelernya.

Terlepas dari itu semua, menurut M Nashiruddin Siroj, keberhasilan ini membuktikan bahwa usaha bersama yang sungguh-sungguh akan menghasilkan buah yang manis, meskipun mungkin awalnya terasa sangat pahit. Demikian catatan online Leak yang berjudul Nama MTs Hidayatul Mubtadi’in.

0 komentar:

Posting Komentar