Puluhan guru dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Simalungun yang akan mengikuti sertifikasi diduga menjadi korban pungutan liar (pungli) oleh oknum pejabat di Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Simalungun. Direktur Simalungun Corruption Watch (SCW) M Adil Saragih mengatakan, dari laporan dan investigasi yang dilakukan pihaknya, para guru itu dikutip biaya tidak resmi sebesar Rp1,5 juta untuk memperlancar proses pemberkasan. “Kutipan tidak resmi dari para guru yang akan mengikuti sertifikasi disebutkan untuk memperlancar pemberkasan sehingga para guru dapat secepatnya disertifikasi dan mendapatkan tambahan penghasilan sertifikasi,”papar Adil.
Adil berharap Bupati Simalungun Jopinus Ramli Saragih yang menginginkan perubahan di daerah ini untuk menugaskan inspektorat mengusut dugaan pungli tersebut. Anggota DPRD Simalungun Timbul Jaya Sibarani meminta Dinas Pendidikan dan Pengajaran Simalungun untuk tidak mempersulit para guru yang akan mengikuti sertifikasi demi mendapatkan keuntungan.
“Saya mengharapkan Dinas Pendidikan dan Pengajaran Simalungun memberikan sanksi tegas kepada oknum-oknum yang mencoba mendapatkan keuntungan dari para guru yang akan mengikuti sertifikasi,”pungkas politisi Partai Golkar itu. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Simalungun Albert Sinaga yang dimintai tanggapannya menyatakan tidak pernah menginstruksikan kepada bawahannya meminta sejumlah uang untuk pemberkasan sertifikasi guru.
“Siapa yang melakukan pengutipan tolong disebutkan saja nama staf saya itu.Karena saya sama sekali tidak pernah menginstruksikan permintaan uang kepada guru-guru yang akan disertifikasi,” tegasAlbert. Demikian catatan online Leak yang berjudul Puluhan guru.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
7 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar