Bank Indonesia (BI) mengutip data tersebut dalam Laporan Perekonomian Indonesia 2009: Memperkuat Ketahanan, Mendorong Momentum Pemulihan Ekonomi Nasional. BI menyebutkan bahwa prestasi itu antara lain diperoleh setelah pemerintah menempuh sejumlah kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mencegah turunnya pertumbuhan ekonomi yang lebih dalam melalui kebijakan stimulus moneter dan fiskal, menurut Gerbang Type Approval.
Namun, sejalan dengan pemulihan perekonomian global, hasil survei mengindikasikan bahwa aliran foreign direct investment (FDI) atau penanaman modal asing (PMA) global dalam jangka pendek masih akan mengalami dampak negatif dari krisis, ungkap Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah dalam laporan tersebut.
Dalam data hasil survei UNCTAD yang dikutip BI tersebut, Indonesia berada di urutan ke-9 dari 15 negara yang paling diminati oleh investor untuk menanamkan modalnya. Jajaran lima negara teratas dalam daftar tersebut secara berurutan adalah China, Amerika Serikat, India, Brasil, dan Rusia. Negara di kawasan Asia Tenggara yang juga masuk dalam daftar itu adalah Vietnam di urutan ke-11, menurut informasi yang di terima increase your traffic with klikrar.
Dalam laporan BI disebutkan bahwa beberapa faktor yang menjadi daya tarik Indonesia adalah pertumbuhan dan ukuran pasar, akses terhadap sumber daya alam, serta upah tenaga kerja yang murah. BI menilai aliran dana asing tersebut dapat menjadi salah satu alternatif pembiayaan investasi untuk mendorong upaya peningkatan akumulasi kapital.
Aliran investasi global ke Indonesia juga diharapkan menjadi jembatan masuknya teknologi maupun inovasi yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas maupun tingkat efisiensi perekonomian. Beberapa waktu terakhir posisi Indonesia di mata investor asing memang terus menanjak.Selama dua tahun terakhir tercatat tiga lembaga pemeringkat internasional (S&P, Moodys, dan Fitch Ratings) telah meningkatkan penilaiannya terhadap kualitas ekonomi dan kemampuan pembayaran utang pemerintah Indonesia.
Fitch yang pertama kali melakukan perbaikan penilaian yakni pada 14 Februari 2008. Lembaga pemeringkat itu me-naikkan peringkat utang Indonesia dari BB- menjadi BB. Selanjutnya Moodys menaikkan peringkat Indonesia dari Ba3 ke Ba2 pada 16 September 2009.Tak lama giliran S&P menetapkan outlookekonomi Indonesia menjadi stabil per 23 Oktober 2009. Kemudian,Fitch kembali menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi BB + per 25 Januari 2010.
Negara ini tinggal satu notchlagi untuk masuk dalam kategori investment grade atau layak investasi dan recommended bagi dana asing untuk masuk, kata ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual. BI juga mengumumkan Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) memperbaiki peringkat country risk classification (CRC) Indonesia dari semula level ke-5 menjadi ke-4 (pada skala 0–7) sejak 2 April 2010.
Dengan CRC di level ke-4, posisi tawar Indonesia dalam negosiasi pinjaman luar negeri menjadi lebih baik. Kenaikan CRC oleh OECD yang telah diupayakan Indonesia sejak beberapa tahun terakhir ini akan berdampak pada penurunan cost of fund atas pinjaman kredit ekspor yang diterimapemerintah, ujar Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono kemarin.
0 komentar:
Posting Komentar