Tulisan yang diramunya pun selalu bernada positif. Kini, blognya telah dikunjungi 40.000 orang setiap harinya. Ide yang ditulisnya dimulai dari hal kecil, mulai dari gelas, gelembung kopi hingga cuaca. Alumnus Harvard ini menghadirkan berbagai tulisan nostalgia, refleksi, dan selalu bernada positif.
Hasilnya, tulisannya mampu menghipnotis pembacanya sehingga mereka merasa senang, tertawa, bahkan menangis. Situs internetnya pun telah diakses lebih dari 11 juta pengguna. Saya tak menyangka bahwa apa yang saya tulis telah mampu menggugah hati dan pikiran banyak orang, papar pria yang berusia 30 tahun itu.
Pria yang mendeskripsikan dirinya sebagai seorang yang selalu gelisah itu beberapa waktu lalu meraih penghargaan Webby, semacam Oscar-nya para penulis di dunia maya. Tulisan-tulisan di blognya telah dibukukan dengan judul The Book of Awesome dan laris manis di pasaran. Nama Pasricha pun disejajarkan dengan para penulis ternama, psikolog, bahkan tokoh spiritual Dalai Lama.
Di Amazon, saya berperingkat lebih tinggi dibandingkan Dalai Lama dan aku pikir ini tandanya orang-orang ingin optimisme muncul kembali, kata Pasricha kepada Reuters. Pasricha memang mampu menghadirkan nilai-nilai kebahagiaan dengan sudut pandang kisah positif. Dia menggelontorkan ide-ide cerdas agar orang tetap bermain dengan perasaan dan mengutamakan spiritualitas dalam menjalani kehidupan.
Saya menggunakan pendekatan persimpangan. Tangan akan ikut bergerak ketika kita berjalan tanpa merusak langkah kaki, ujar Pasricha bercerita tentang filosofi dalam semua tulisannya. Inspirasi untuk menghadirkan tulisan yang menenteramkan itu mulai datang ketika Pasricha membaca komik-komik Archie. Archie merupakan tokoh kartun pada komik serial Amerika yang ditulis Bob Montana pada 1941.
Dalam dunia Archie, mereka tidak mengenal perihal perang, bencana, dan melelehnya gletser. Dunia mereka adalah sebuah pelarian. Itulah tujuan saya ketika saya membuat situs web, paparnya. Dia pun menciptakan jagat Pasricha. Ketika menempuh studi di Queen University, Pasricha tidak hanya fokus kuliah pada jurusan ekonomi. Dia justru lebih banyak menulis untuk Golden Words, sebuah harian humor.
Hobinya menulis cerita humor berlanjut dengan bergabung bersama agensi humor New York City. Dia juga sering menulis untuk Cosmo, majalah New York, dan Yahoo. Meski suka menulis, saya tidak ingin bekerja sebagai penulis, paparnya. Pasricha lebih memilih bekerja di bidang pemasaran di Procter & Gamble, Toronto, Kanada. Kariernya yang melejit dan takdir berpihak kepadanya hingga dia mampu kuliah kembali di Sekolah Bisnis Harvard dan menemukan jodoh.
Namun, ketika menikah,dia malah mengalami masa paling sulit dalam kehidupannya. Semua permasalahan dalam hati dan pikiran saya tuangkan dalam tulisan, tutur Pasricha. Hingga pada Januari 2009, istrinya menyatakan tidak memiliki rasa cinta lagi kepadanya dan kisah-kisah tragis itu dituangkan dalam tulisannyatanpaadahujatanmeskiadasedikit kekecewaan. Namun, justru dari sinilah Pasricha meraih kesuksesan.
Menariknya, bukan hanya tulisan yang mampu menyentuh ribuan pembaca,tetapi juga adanya interaksi dengan para pembacanya. Tak ayal, Pasricha pun seperti seorang psikolog karena seringnya menampung cerita-cerita dari banyak orang. Dia sering menerima email dari pembacanya yang bercerita tentang kesendirian, penyakit kanker, bahkan keinginan bunuh diri.
Anda menyelamatkan jiwa saya, tutur seorang siswa sekolah menengah yang depresi. Pasrichaseringmembahaspertanyaan ataupun cerita. Kadang, dia pun memberikan solusi sebagai seorang kawan,bukan pakar. Saya pikir Anda harus memilih menjadi orang yang bahagia, katanya kepada semua orang yang mengalami penyakitjiwa. Itulahyang membuat11 juta orang mengunjungi situs saya, tuturnya. Kata dia, bahagia dan berpikir positif sangat erat kaitannya.
Menurut Pasricha, kebahagiaan dan berpikir positif juga dapat dimulai dari menemukan lagi uang di saku celana, menjemur pakaian dalam, atau memperbaiki alat elektronik dengan sekali bantingan. Kebanyakan hidup kita benar-benar mengenai menerobos lampu merah di perjalanan dari rumah atau bangun sebelum alarm berhenti berbunyi, kemudian sadar bahwa kita punya waktu lebih banyak di kasur, itu adalah momen-momen yang kita lupakan, paparnya.
Menurut informasi yang diterima Type Approval Indonesia bahwa meski telah menjadi jutawan dari blog dan buku yang ditulisnya, Pasricha mengaku tidak berhasrat untuk mengganti pola hidupnya. Saya bukan penulis. Saya hanya suka mengamati dunia dan mendokumentasikannya, katanya.

0 komentar:
Posting Komentar