Home » » Pelaku Wisata Protes Tarif Pesawat

Pelaku Wisata Protes Tarif Pesawat

Written By Admin on Selasa, 21 September 2010 | 12.48

Para pelaku pariwisata di Yogyakarta mengeluhkan kebijakan kenaikan tarif pesawat selama arus mudik dan balik Lebaran. Mereka menilai kenaikan harga tarif yang berkalikali lipat justru menghambat pertumbuhan wisata khususnya di Yogyakarta. Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) DIY Edwin Ismedi Himna menilai penetapan tarif baru pesawat selama arus mudik dan balik Lebaran sangat tidak wajar karena naik 300%. Jika harga tiket regular jurusan Jakarta–Yogyakartapadaharinormalpadakisaran Rp300.000–500.00, namun pada mudik Lebaran naik hingga Rp900.000 sampai Rp1,25 juta.

”Sedangkan harga tiket untuk arus balik (Yogyakarta-Jakarta) bisa mencapai Rp800.000-900.000,” katanya kepada wartawan kemarin. Menurut Edwin,kenaikan tarif pesawat yang dinilai tidak wajar itu berpotensimengurangijumlahwisatawan, terutama mancanegera karena akan membatalkan jadwal berliburnya. Padahal saat libur Lebaran, jumlah wisatawan asing asal Singapura, Malaysia,dan Australia meningkat. ”Kami sangat sesalkan kenaikan harga tiket yang tinggi mengingat penumpang tidak didominasi pemudik, melainkan wisatawan. Pemudik pun terpaksa membeli tiket mahal agar bisa berlebaran atau kembali masuk kerja. Namun, hal ini sangat memberatkan penumpang,”ungkapnya.

Terhadap keberatan atas kebijakan tersebut,Asita DIY akan melayangkan surat protes kepada Asita Pusat agar bisa diteruskan kepada pemerintah. Dia berharap kritik ini bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam menjalankan fungsi kontrolnya terhadap maskapai penerbangan. Senada dengan pendapat tersebut, Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) Deddy Pranowo Eryono mengatakan kenaikan harga tiket jelas akan menghambat wisatawan yang akan berkunjung ke Indonesia, terutamaYogyakarta.

0 komentar:

Posting Komentar