Home » » Sekretariat DPRD Berau Hampir selalu kosong

Sekretariat DPRD Berau Hampir selalu kosong

Written By Admin on Senin, 29 Oktober 2012 | 09.38

Tampaknya anggota DPRD Berau harus merubah pola kerjanya, pasalnya para wakil rakyat tersebut kerap melakukan perjalanan dinas secara berjamaah sehingga masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya mau tak mau harus merasa kecewa lantaran sekretariat DPRD Berau hampir selalu kosong melompong.

Seperti saat kunjungan ke Batam beberapa waktu lalu, seluruh anggota dewan yang terbagi dalam tiga komisi itu berbondong-bondong berangkat ke sana. Tidak lama kemudian, seluruh komisi kembali secara serentak berpergian ke luar daerah tanpa ada kejelasan kunjungan kerjanya. Diketahui Komisi I melakukan kunjungan kerja ke Jakarta, Komisi II ke Makassar dan Komisi III kunjungan kerja ke Kota Malang, karena seluruh anggota dewan yang terhormat itu ke luar daerah otomatis tidak ada aktivitas yang tampak di sana.

Ketua DPRD Berau, Elita Herlina saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut mengatakan, kunjungan kerja (kunker) tersebut sudah sesuai jadwal. Dirinya juga beralasan, pola kerja tersebut sama dengan pola yang diterapkan DPRD Berau sejak lama.

“Anggota DPRD periode sebelumnya juga seperti itu (kunker berjamaah). Kita ini legislatif berbeda dengan eksekutif yang memang harus standby di kantor, kalau kami (DPRD Berau) bisa menerima aspirasi dari mana saja, bisa melalui telepon atau SMS,” ujarnya saat ditemui seusai peringatan hari Sumpah Pemuda. “Saya sering menerima aspirasi masyarakat dari masyarakat, tapi saya juga mohon maaf kalau tidak tersambung karena handphone itu kan tidak 24 jam di tangan kita, kadang tertinggal di dalam tas,” katanya lagi.

Menanggapi keluhan warga yang merasa kecewa karena sulit menemui para wakilnya di DPRD lantaran kantor sekretariat dewan selalu kosong, Erlita mengatakan akan segera membahas pengaturan pola kunjungan kerja anggota dewan agar gedung DPRD yang yang berdiri megah itu tidak kosong.

“Nanti akan kita bicarakan bagaimana mekanismenya agar diatur kunjungan kerja secara bergantian, tidak harus semua berangkat,” katanya lagi. “Kecuali untuk Bimtek, karena kalau Bimtek semua anggota DPRD Berangkat, lagipula tidak ada tata tertib (tartib) anggota dewan yang menyebutkan anggota DPRD harus standby di kantor,” tuturnya.

Dirinya juga membantah kunjungan kerja anggota DPRD Berau tidak jelas. “Semua jelas kok, semua komisi berangkat kunjungan kerja dengan perangkat kerjanya masing-masing,” bantahnya. Lalu apa saja yang dikerjakan oleh anggota DPRD Berau dalam kunjungan kerjanya? “Saya lupa, bukannya tidak tahu tapi lupa, ada kok datanya di kantor,” ujarnya.

Tidak banyak yang mengetahui apa saja yang dilakukan oleh anggota DPRD dalam kunjungan kerjanya, pasalnya selain tidak pernah dipublikasikan, implementasi hasil kunjungan kerja tersebut juga kurang dirasakan oleh masyarakat Berau. Sekedar diketahui, rencana alokasi anggaran perjalanan dinas DPRD Berau mencapai Rp 7,6 miliar.

Dana tersebut dialokasikan untuk Bimtek dan pembahasan perundangan Rp 1,1 miliar. Perjalanan dinas keluar kabupaten Rp 6,4 miliar, dana reses Rp 1,2 miliar, studi banding Rp Rp 600 juta, kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD Rp 1,9 miliar. Juga ada dana sosialisasi peraturan dan perundangan Rp 487 juta dan dana peningkatan kapasitas  anggota DPRD senilai Rp 2,3 miliar.

Baca Juga: Fortuner SUV Terbaik By Kanghari

0 komentar:

Posting Komentar