Pemerintah harus segera melakukan upaya untuk mencegah aksi pembakaran lahan di Sumsel. Jika tidak dapat dipastikan pelaksanaan SEA Games XXVI November mendatang bakal diwarnai kabut asap. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada November nanti sudah masuk musim kemarau. Pada musim ini, biasanya para petani tradisional mulai membakar lahan yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan. Kepala Seksi (Kasi) Observasi dan Informasi BMKG Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Agus Santosa menginformasikan, dibanding tahun lalu, kemarau tahun ini agak kering.
“Tetapi, diperkirakan tidak terjadi kemarau panjang. Kemarau pada tahun ini termasuk normal, hanya perlu menekan angka kebakaran lahan atau hutan,”tukasnya kemarin. Menurut Agus, angka kebakaran lahan, hutan,pemukiman yang sering terjadi kebakaran mulai sekarang harus diantisipasi.
“Sebab, hal itu sering menimbulkan dampak yang tidak diharapkan,”imbuhnya. Persoalan ini tidak bisa dianggap sepele. Sebab, hampir setiap tahun Indonesia mendapatkan surat protes dari Malaysia dan Singapura karena gangguan kabut asap. Sementara, pada SEA Games, semua negara tetangga akan hadir, mulai atlet,pelatih,perwakilan pemerintah masing-masing, hingga wartawan tiap negara. Bukan tidak mungkin masalah ini justru akan menjadi isu lebih besar dan me-nutupi berita tentang SEA Games sendiri.
Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Sumsel Sigit Wibowo menyatakan, pihaknya berupaya mengantisipasi meningkatnya hotspot (titik api) dalam rangka menyambut SEA Games XXVI di Palembang. Selanjutnya dilakukan rapat koordinasi (rakornis) yang dipimpin langsung Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dan dihadiri kepala daerah kabupaten/kota di Sumsel, yang dilakukan MoU tentang komitmen seluruh kepala daerah di Sumsel guna mengantisipasi dan mengata-si masalah kebakaran hutan di Sumsel.
“Kita juga berupaya mengantisipasi kebakaran hutan dan kabut asap menjelang musim kemarau. Untuk itulah, perlu komitmen setiap daerah dalam menanggulangi masalah ini,” ujar Sigit di Palembang baru-baru ini. Menurut Sigit, penanganan kabut asap tahun ini sangat diprioritaskan pemerintah. Pasalnya, Provinsi Sumsel, tepatnya Kota Palembang, akan menjadi tuan rumah SEA Games XXVI November mendatang.
Untuk itu, jangan sampai masalah ini mengganggu event yang diikuti 11 negara ini. Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Sumsel Budiarto Marsul meminta pemerintah menyiapkan langkah antisipasi mengenai hal ini. “Kita berharap pemerintah dapat sigap dan mulai menganti-sipasi sejak dini, lewat koordinasi dengan pemerintah kota maupun pemerintah kabupaten,” tukasnya.
Pemerintah dapat menyiapkan segala sesuatunya, baik terkait pemadaman darat, pemadaman udara, hingga proses sosialisasi ke masyarakat. Menurut dia, persoalan kabut asap ini bukan hanya sebatas karena akan dilaksanakannya SEA Games, melainkan menjadi perhatian utama terhadap kepedulian lingkungan hidup dan kesehatan. Demikian catatan online Leak yang berjudul Aksi pembakaran lahan di Sumsel.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
7 tahun yang lalu

0 komentar:
Posting Komentar