Pemerintahan Sumatera Utara mencanangkan pembangunan padepokan karate untuk menunjang prestasi atlet di daerah ini. Sarana itu rencananya mulai dibangun pada dua tahun mendatang. Itu keinginan bersama,pemerintah tidak banyak memberikan janji, tapi telah kami canangkan pembangunan padepokan karate di Sumatera Utara. Padepokan ini rencananya akan dibangun pada dua tahun mendatang,” kata Kepala Seksi Olahraga Masyarakat Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut Mazrinal Nasution saat memberi arahan pada acara pembukaan Kejuaraan Daerah Junior Federasi Olah Raga Karate Indonesia (FORKI) Sumut di Gedung Serba Guna Universitas Negeri Medan, kemarin.
Kejuaraan Daerah Junior Forki Sumut itu berlangsung 4-5 Juni yang memperebutkan piala Ketua Umum FORKI Sumut sekaligus Anggota DPD DR Rahmat Shah dan Ketua Yayasan Imelda dr H Raja Imran Ritonga. Acara pembukaan turut dihadiri utusan KONI Sumut, Agung Sunarto. Mazrinal mengatakan, selain pencanangan padepokan karateka, pihaknya juga membuat MoU dengan Bank Sumut untuk membangun gedung serba guna.
Bangunan itu masih dalam proses pengerjaan. “Mudah-mudah bisa kita pakai secepatnya dan berharap bisa jadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional setelah Jawa Barat. Mulai tahun ini kita bangun sarana lintasan atletik standar nasional, stadion mini di Jalan Pancing. Semoga akhir Desember nanti sudah selesai. Ini kita lakukan menyahuti keinginan pemuda dan atlet, karena para atlet merupakan cikal bakal hari esok.Untuk itu mari tingkatkan prestasi dan sportivitas,”tuturnya.
Sekretaris Umum FORKI Sumut Effendi Manullang menyambut baik rencana Pemprovsu. Menurut dia, sudah saatnya Pemprovsu memberi perhatian untuk FORKI. Sebab, banyak atlet karate dini yang berpotensi dan menjanjikan untuk olahraga karate di masa depan.Apalagi, kualitas dan penyebaran atlet karate di Sumut begitu besar. “Kami memang minta supaya FORKI memiliki gedung sendiri, karena melihat potensi, kualitas dan penyebaran atlet begitu besar.
Apalagi saat ini banyak atlet dini yang menjanjikan. Bahkan, sekarang orientasi kiblat karate nasional ada di Sumut. Jadi kita berharap pemerintah supaya mengalokasikan dana agar ketika ada pertandingan tidak pindahpindah tempat,”ujarnya. Dalam Kejurda Junior FORKI ini, lanjut Effendi, pihaknya meminta agar para atlet bertanding secara sportif dan profesional.
Sementara itu, pada wasit diminta memimpin secara objektif dan fair. Sebab, mutu pertandingan tergantung pada wasit. “Artinya dalam pertandingan wasit bukan lagi wasit perguruan, tapi pertandingan. Jadi harus objektif dan fair dalam memimpin,”pungkasnya. Di tempat sama,Ketua Yayasan Imelda dr H Raja Imran Ritonga mengaku bangga diajak bekerja sama dengan FORKI Sumut untuk menyelenggarakan Kejurda Junior FORKI.
Sebab, karate merupakan olahraga yang menjanjikan. “Saya bangga karena tahun ini ada peningkatan peserta, apalagi pada karateka hadir dengan semangat,”ujarnya. Kejurda Junior FORKI diikuti 801 atlet yang mewakili 29 pengcab FORKI dan 17 perguruan karate. Kategori yang dipertandingkan adalah usia dini,pemula, junior, usia 21 tahun, serta best of the best kader junior putra dan putri.
“Lomba ini diharapkan sebagai sarana dan penjaringan penyeleksian ikuti kejurnas FORKI memperebutkan piala Mendagri dan Mendiknas di Banjar Baru Kalimantan Selatan,” tambah Ketua Panitia Sutanto. Demikian catatan online Leak yang berjudul Pemerintahan Sumatera Utara.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
7 tahun yang lalu

0 komentar:
Posting Komentar