Sekitar 8.000 warga Gowa mejadi tenaga kerja Indonesia (TKI) dengan status tidak resmi (ilegal) di Malaysia. Saat ini total TKI asal Gowa yang sedang bekerja di Negeri Malaya itu mencapai 11.000 orang. Tingginya angka TKI ilegal tersebut, dinilai karena mudahnya masyarakat masuk ke Malaysia melalui Pelabuhan Nusantara, Parepare. Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Abdul Djabbar Hijaz dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPRD Gowa menyebutkan, Pemkab baru mengetahui jumlah TKI ilegal asal Gowa angkanya cukup besar berdasarkan informasi dari hasil pendataan Kementrian Tenaga Kerja dan transmigrasi (Kemenakertrans) beberapa waktu yang lalu.
“Terbesar jumlah tenaga kerja ilegal itu ada di daerah Serawak. Hal ini disebabkan mudahnya orang menyeberang melalui pelabuhan di Parepare,” ungkapnya di Gedung DPRD Gowa di Sungguminasa, kemarin. Ketua Komisi IV menyatakan, sebagai bentuk perhatian Pemkab harusnya sejak dini telah dilakukan pendataan secara detail warga Gowa yang menjadi TKI, serta menjalin kerja sama dengan perusahaan penyalur TKI agar keamanan, keselamatan TKI asal daerah ini dapat terjaga. “Pemkab perlu mencari tahu data yang pasti, termasuk yang ada dinegara lain diluar Malaysia.
Besarnya jumlah TKI ilegal yang ada di Malaysa saat ini berdasarkan informasi Kemenakertrans menunjukkan jika banyak orang Gowa yang mudah menjadi TKI tapi tanpa persyaratan dokumen lengkap. Ini kecolongan bagi Pemkab,” ujarnya kepada media kemarin. Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Gowa Baharuddin Tapai mengatakan, Pemkab harus menjalankan Undang- undang (UU) Nomor 13 tentang Ketenagakerjaan sacara baik.
Selain itu, dia mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa berupaya untuk menjadikan 8.000 TKI tersebut menjadi legal, karena selama ini kehadiran mereka menjadi salah satu penyumbang devisa. “Jika 8.000 orang TKI ilegal asal Gowa yang saat ini ada di Malaysia dapat dilegalkan secara administrasi, maka Pemkab dapat meraup keuntungan juga, karena TKI itu menjadi salah satu penyumbang devisa,” tegasnya. Demikian catatan online Leak yang berjudul Sekitar 8.000 warga Gowa.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
7 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar