TECHCRUNCH yang dibuatnya pada 11 Juni 2005 kini berkembang menjadi industri internet raksasa yang menyediakan informasi dan berita mengenai internet. Keberanian Arrington menawarkan informasi eksklusif menjadikan Tech- Crunch banyak digemari para pegiat teknologi. Salah satu keunggulan TechCrunch adalah selalu menghadirkan opini yang kontroversial dan berpikir ke depan.
Dalam menggarap isu-isu sensitif dan berani berkonflik dengan perusahaan-perusahaan teknologi berskala besar tidak ada yang sehebat Arrington. Dia memosisikan diri bahwa media internet harus memiliki posisi tawar. Baru-baru ini, CEO Yahoo Carol Bartz mengkritik keras Arrington dengan perkataan kotor. Kekecewaan Bartz itu terkait banyaknya kritik tajam Arrington yang memandang rendah Yahoo.
Arrington kerap mengupas kerugian finansial dan tidak sehatnya masa depan Yahoo. Dia juga menyatakan Yahoo agar lebih fokus bukan hanya pada mesin pencari, tetapi juga pada pengembangan pelayanan lain. Banyaknya kontroversi yang dimainkan Arrington rupanya membuat banyak orang penasaran atas TechCrunch. Tercatat tidak kurang dari 3 juta pengunjung menghampirinya setiap bulan.
Kondisi ini selaras dengan pendapatan iklan yang diraihnya, sebanyak USD200.000 atau Rp1,86 miliar per bulan.Padahal, Arrington mempekerjakan tidak lebih 10 karyawan.“Kita sangat beruntung, tetapi kesuksesan bukan sebuah keajaiban,” katanya. “Para pengiklan kita adalah orang yang ingin menjangkau para penggiat teknologi yang menghabiskan banyak uangnya,”imbuh Arrington. Arrington bukan hanya berhasil meraih pendapatan besar.
Sepak terjangnya juga mendapat pengakuan. Majalah seperti Wired dan Forbes telah menempatkan Arrington sebagai salah satu orang berpengaruh di internet.Pada 2008,dia masuk dalam jajaran 100 orang berpengaruh di dunia versi majalah TIME.Majalah Wired juga menyebutnya dalam daftar“pendobrak internet”.Adapun search engine Technorati mencatat bahwa TechCrunch menduduki posisi ketiga dalam daftar blog yang paling tenar di dunia.
Business Week bahkan memasukkan Arrington ke dalam 25 orang paling berpengaruh di dunia internet. Pilihannya menjadi seorang blogger juga mengantarkan Arrington menjadi pengusaha di bidang teknologi informasi. Pada 2000, Arrington mendirikan Achex, sebuah perusahaan pembayaran internet. Namun, Achex dijual kepada First Data Corp senilai USD32 juta atau Rp 297,6 miliar. Selain itu, dia juga mendirikan Zip.ca dan Pool.com di Kanada. Arrington juga menjabat sebagai chief operating officeruntuk Razorgator. Edgeio juga merupakan salah satu yang didirikannya.
Baru-baru ini, Arrington masuk dalam daftar direksi Foldera, sebuah perusahaan yang khusus untuk mendesain perantilunak. Peranti yang dibuat khusus untuk membantu perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan. Arrington dilahirkan pada 13 Maret 1970 di Orange, California. Pria yang tumbuh besar di California, AS dan Surrey, Inggris itu adalah jebolan kampus Claremont Mc- Kenna College Jurusan Ekonomi.
Dia kemudian melanjutkan kembali kuliah di Sekolah Hukum Stanford dan lulus pada 1995. Karier pertamanya dimulai saat dia menjadi pengacara di firma yang mengurusi hukum keamanan dan perusahaan di O’Melveny & Myers dan Wilson Sonsini Goodrich & Rosati. Ketika menjadi pengacara, klien yang pernah dipegang Arrington adalah perusahaan- perusahaan besar, termasuk di antaranya Netscape, Pixar, dan Apple.
Menurut informasi yang diterima Type Approval Indonesia bahwa pada 1999, di tengah kariernya sebagai pengacara yang menanjak, Arrington ternyata memilih hengkang. Dia memutuskan mandiri dan berwirausaha. Menurut Arrington, kebanyakan pengusaha teknologi dikenal tidak berpendidikan, tetapi mereka menjadi bintang karena keinginan dan kecerdasan. Untuk menjadi entrepreneur, menurut dia, harus gila dan dingin melihat segala sesuatu. Jika kita melihat Silicon Valley, ideide bisnis dikendalikan oleh seorang atau dua orang saja, katanya.
0 komentar:
Posting Komentar