Demi mempertahankan kinerja positif perekonomian Indonesia, perbaikan infrastruktur adalah salah satu unsur penting yang dapat dilakukan pemerintah dalam mendukung dunia usaha. Demikian temuan Edelman Trust Barometer survei yang dilakukan tahun ini.
Dalam survei tersebut sebanyak 44 persen dari kalangan elit informasi Indonesia menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang mempermudah dan memperbesar peluang usaha menjadi peranan paling penting pemerintah dalam mendukung pertumbuhan usaha. "Walaupun institusi bisnis merupakan salah satu institusi terpercaya di Indonesia (namun) untuk mempertahankan kinerjanya, pelaku usaha membutuhkan dukungan yang tepat. Kebutuhan akan pembangunan infrastruktur memberi peluang bagi pemerintah untuk menciptakan dinamika positif antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mensukseskan dunia usaha dan ekonomi," ucap Chadd McLisky, Chairman, IndoPacific Edelman, dalam rilis yang diterima media, Selasa (7/2/2012).
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Chris Kanter, pun mengatakan, pembangunan infrastruktur sangat penting bagi Indonesia untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan kepercayaan pada dunia usaha. "Infrastruktur yang baik dapat menjadi pemicu bagi masuknya investasi asing dan dapat membawa Indonesia ke tingkatan yang lebih tinggi sebagai pemain serius perekonomian global," tambah Chris.
Selain pembangunan infrastruktur, dalam survei tersebut, pemerintah diharapkan memberikan kontrol yang diperlukan dunia usaha sesuai pendapat 30 persen responden yang menyatakan pemerintah seharusnya melindungi konsumen dari praktek binis yang tidak bertanggung jawab dan 19 persen responden yang berpendapat pemerintah perlu mengatur kegiatan pelaku usaha untuk memastikan perusahaan dijalankan secara bertanggung jawab.
Untuk diketahui saja, Edelmen Trust Barometer merupakan survei tahunan yang telah dijalankan selama 12 kali di tingkat global dan 4 kali di Indonesia. Survei ini mengukur kepercayaan dan kredibilitas terhadap dunia usaha, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan media, dengan melibatkan 30 ribu responden di 25 negara.
Harga Tiket Peswat Untuk Lebaran Naik 200 Persen
6 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar